TUGAS BAHASA INDONESIA
Disusun oleh : Said
Fickri Hakim
28213194
3EB07
Daftar
isi
A.
Pengertian
umum 1
Jenis laporan 1
a.
Laporan lengkap (monograf) 1
b.
Artikel
ilmiah
1
c.
Laporan ringkas 1
B.
Sistematika
laporan 2
1.
Bagian
pembuka 3
2.
Bagian
isi 3
a.
Bab
1 pendahuluan 3
b.
Bab
II kajian pustaka 4
c.
Bab
III metode 4
d.
Bab
IV pembahasan 4
e.
Bab
V penutup 4
C.
Langkah-langkah
membuat laporan 4
D.
Teknik
penulisan daftar pustaka 5
E.
Format
penulisan laporan 6
Ø
Proses
penyusunan karya tulis ilmiah 7
a.
Tahapan
pembuatan karya ilmiah 8
1.
Tahap
persiapan 8
2.
Tahap
pengumpulan data 9
3.
Tahap
pengorganisasian 9
4.
Tahap
penyuntingan konsep 9
5.
Tahap
penyajian 9
Ø
Guna
rancangan usulan penelitian 10
Ø
Rencana
ususlan penelitian 11
I.
Bagian
awal 11
II.
Bagian
utama 11
III.
Bagian
akhir 12
IV.
Bahan
dan format 14
F.
Daftar
pustaka 17
LAPORAN
ILMIAH
A.
Pengertian Umum
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita,
informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan
ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan
secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian
hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun
peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain,
laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada
orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan
Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu
dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal
Arifin,1993).
Dan
menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan
yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar
dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan
ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah
penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel
ilmiah.
Berikut
ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah.
1.
Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan
ilmiah.
2.
Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas,
terperinci, dan ringkas.
3.
Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan
akademisi atau sesama ilmuwan.
4.
Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan
masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan,
serta implikasinya.
5.
Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga
syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6.
Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda,
bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut. Namun,
umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan
penutup.
Suatu
karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1.
Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
2.
Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
3.
Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4. Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan
Istilah (PUPI)
5.
Tulisan disusun dengan metode tertentu
6.
Tulisan disusun menurut sistem tertentu
7.
Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat
sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
Jenis
Laporan Ilmiah
a.
Laporan Lengkap (Monograf).
1)
Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
2)
Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam
bidang ilmu yang bersangkutan.
3)
Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
4)
Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
5)
Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab
dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b.
Artikel Ilmiah
1)
Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2) Isi
artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang
obyektif.
3)
Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang
terdapat dalam laporan lengkap.
c.
Laporan Ringkas
Laporan
ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang
lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi
masyarakat umum).
B.
Sistematika Laporan
Ilmiah Laporan
ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci
berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Secara umum, sistematika
suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu bagian pembuka,
bagian isi, dan bagian penutup.
1.
Bagian Pembuka
Bagian
pembuka umumnya digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri
sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari
sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan.
Bagian pembuka ini terdiri atas :
a.
Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi
asal, kota penyusunan, dan tahun
b.
Halaman pengesahan (jika perlu)
c.
Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d.
Halaman persembahan (jika perlu)
e.
Prakata;
f.
Daftar isi;
g.
Daftar tabel (jika ada)
h.
Daftar grafik (jika ada)
i.
Daftar gambar (jika ada)
j.
Abstak : uraian singkat tentang isi laporan
2.
Bagian Isi
Bagian
isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin
disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian
pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta
simpulan dan saran disajikan secara lengkap. Bagian isi terdiri dari :
a. Bab I
Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca
mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang
diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan
Pendahuluan terdiri atas :
(1)
Latar belakang
(2)
Identitas masalah
(3)
Pembatasan masalah
(4)
Rumusan masalah
(5)
Tujuan dan manfaat
b. Bab
II :
Kajian
Pustaka
Kajian
pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang
pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis
terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup
penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan
antarvariabel tersebut.
c. Bab
III :
Metode
Pada
bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta
kelemahan penelitian.
d. Bab
IV :
Pembahasan
Pembahasan
pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini
penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya
berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya.
e. Bab V
:
Penutup
Penutup
berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan
adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari
penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis,
interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan
pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada
diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang
dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian
simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai
penelitian lanjut yang dapat dilakukan
3.
Bagian Penutup
a.
Daftar Pustaka
b.
Daftar Lampiran
c.
Indeks daftar istilah
C.
Langkah-Langkah Membuat Laporan
Agar
dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan dengan matang.
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1.
Menetapkan tujuan laporan Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat
dan siapa yang akan membaca laporan tersebut.
2.
Menentukan Bahan Laporan Bahan-bahan laporan yang dapat digunakan adalah:
(1)
surat-surat keputusan
(2)
notulen hasil rapat
(3)
buku-buku pedoman
(4)
hasil kegiatan
(5)
hasil penelitian
(6)
hasil diskusi
3.
Menentukan cara penngumpulan data Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut.
(1)
Membuat petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang menjelaskan sasaran dan
penyesuaian kegiatan
(2)
Melakukan wawancara
(3)
Mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan
(4)
Penyusunan daftar pengecekkan untuk melihat data yang ada dan yang tidak ada
4. Mengevaluasi
Data Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu simpulan.
5.
Membuat Kerangka Laporan Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika
laporan.
D.
Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Daftar
pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya
mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau sebagian dari tulisan yang
sedang dibuat. Melalui daftar pustaka, pembaca dapat mengetahui keseluruhan
sumber yang digunakan dalam tulisan yang dibacanya sehingga dapat merujuk pada
sumber asli Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut
meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota tempat
penerbitan, dan nama penerbit.
Penulisan
daftar pustaka, secara umum adalah sebagai berikut.
1.
Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,.....) berturut-turut dari atas ke
bawah tanpa menggunakan angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.
2. Cara
penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut adalah sebagai berikut.
a.
Penulisan nama pengarang Nama pengarang bagian belakang (nama akhir atau nama
keluarga) ditulis lebih dahulu, diikuti tanda koma baru nama bagian depan
kemudian diikuti titik. Jika buku disusun oleh sebuah komisi atau lembaga,
dipakai menggantikan nama pengarang. Jika tidak ada nama pengarang, urutannya
harus dimulai dengan judul buku.
b.
Menuliskan tahun terbit buku, diikuti tanda titik
c.
Menuliskan judul buku, diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring,
diikuti tanda titik
d.
Menuliskan tempat atau kota penerbitan, diikuti tanda titik dua.
e.
Menuliskan nama penerbit dan diikuti tanda titik
3.
Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya, sumber
ditulis dari buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit kemudian.
4. Bila
tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
alfabet.
5. Jarak
antara baris dan baris untuk satu referensi adalah satu spasi tetapi jarak
antara pokok dengan pokok adalah dua spasi.
6. Baris
pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok
harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.
7.
Apabila sebuah referensi ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya satu
nama yang dicantumkan dalam daftar pustaka dengan susunan nama terbalik. Untuk
nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.
E.
Format Penulisan Laporan
Ukuran
dan Jenis Kertas Format penulisan sesuai dengan sistematika laporan formal di
atas. Format penulisannya tergambarkan dalam daftar isi dengan pengetikan atau
penulisan yang teratur, terperinci, dan jelas bagian-bagiannya. Adapun teknik
penulisan meliputi hal-hal sebagai berikut
1.
Margin Ukuran margin terdiri atas batas kiri dan batas atas 4 cm. Serta batas
kanan dan batas bawah 3 cm dari pinggir kertas. Semua tulisan termasuk tabel
dan gambar berada dalam margin. Subjudul bagian bawah halaman harus diikuti
dengan dua baris penuh di bawahnya, bila tidak memungkinkan subjudul ditulis
pada halaman berikutnya. Begitupun kata terakhir pada suatu halaman tidak boleh
dipisahkan ke halaman berikutnya tetapi seluruh kata ditulis pada halaman
berikutnya.
2. Spasi
Secara umum keseluruhan tulisan menggunakan spasi ganda. Kecuali untuk tabel,
daftar pustaka, dan kutipan mempergunakan pula spasi tunggal (sesuai dengan
aturan penulisan kutipan dan daftar pustaka). Alinea baru dapat dimulai dengan
perbedaan spasi.
3.
Penomoran Penomoran meliputi penomoran halaman, bab, subbab, dan rincian
uraian.
a.
Penomoran Halaman Halaman-halaman pendahuluan diberi nomor dengan menggunakan
angka romawi kecil. Halaman-halaman isi dan penunjang menggunakan angka arab.
Letak penomoran halaman ditempatkan di tengah dan dua spasi di atas margin
bawah (bottom, center, headfooter 2,2 cm)
b.
Penomoran Bab dan Subbab Penomoran mempergunakan penanda urutan sebagai
berikut.
(1)
Tingkat pertama dengan tanda: I, II, III, IV, V, dan seterusnya.
(2)
Tingkat kedua dengan tanda: 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, dan seterusnya.
(3)
Tingkatan ketiga dengan tanda: 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, 1.1.3, 1.1.4, 1.1.5, dan
seterusnya.
(4)
Tingkatan keempat dengan tanda: 1.1.1.1, 1.1.1.2, 1.1.1.3, 1.1.1.4, dan
seterusnya.
(5)
Tingkatan kelima dengan tanda: 1.1.1.1.1, 1.1.1.1.2, 1.1.1.1.3, 1.1.1.1.4, dan
seterusnya.
4. Tabel
atau Gambar
a. Tabel
Sebuah tabel terdiri atas nomor dan judul tabel, stub, box head, dan body.
Nomor tabel ditulis dengan angka arab. Penomoran tabel menurut bab, misalnya
nomor tabel 2.1, artinya tabel tersebut tabel pertama yang ada pada bab kedua.
Judul harus padat dan dapat memberikan keterangan tentang data yang tercantum
dalam tabel. Judul ditulis dengan huruf kapital setiap unsur katanya kecuali
kata hubung. Apabila tabel bersumber pada tulisan atau referensi lain, tuliskan
sumber referensinya pada bawah tabel.
b.
Gambar Istilah gambar mencakup di dalamnya diagram bundar, batang, garis,
histogram, dan sebagainya. Gambar harus diberi nomor dan judul. Pemberian nomor
dan judul tidak berbeda dengan pemberian nomor dan judul pada tabel.
Perbedaannya terletak pada penempatan. Nomor dan judul gambar diletakkan di
bawah gambar.
5.
Bahasa Bahasa yang dipergunakan dalam laporan ilmiah harus mengandung kejelasan
dan reproduktif. Untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada EYD dan Pedoman
Pembentukan Istilah.
6. Jenis
Kertas Jenis kertas yang dipakai adalah jenis HVS, ukuran folio, atau kuarto
bergantung pada aturan yang telah ditetapkan.
PROSES
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Penelitian
ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan
melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena
[1]. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata
cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian
ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam.
Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis
yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.
A. Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam
menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada
tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini
berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang
topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa
itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan
kemasyarakatan, pertanian, manajemen,
sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan
adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan
masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap
realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang
memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam
tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan masalah atau topik dan
mempertimbangkan
· Topik yang akan di pilih harus yang
ada di sekitar penulis.
· Topik yang di pakai harus topik yang
paling menarik dari topik yangada.
· Pembahasan harus terpusat pada segi
lingkup sempit dan terbatas.
· Memilki data dan fakta yang obyektif
dan mencukupi.
· Harus diketahui prinsip-prinsip
ilmiahnya meskipun sedikit.
· Harus memiliki sumber acuan atau bahan
kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b. Pembatasan topik atau penentuan judul
· Pembatasan topik harus dilakukan
sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
· Penentuan judul dapat dilakukan
sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
· Penentuan judul karya ilmiah harus
dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa),
why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
· Pembuatan kerangka karangan (outline)
· Membimbing untuk memulai menyusun
kerangka karangan.
· Membuat pedoman penulisan karya ilmiah
sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
· Pembuatanrencana daftar isi dari karya
ilmiah.
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap
pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi
melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam
kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan
catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian.
Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :
a. Pencarian berbagai keterangan dari bahan
bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
b. Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak
yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c. Pengamatan langsung (observasi) ke obyek
yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d. Melakukan percobaan di labolatorium atau
pengujian data di lapangan.
3. Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah
kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap
pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian
data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu
proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari
berbagai referensi.
Pengelompokan
bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah,
data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis,
sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan
karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan.
4. Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum
mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat
diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih
kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok
dengan pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit
setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan
secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan
tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk
menghindari pemakaian bahasa yang kurang
efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph,
maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5. Tahap Penyajian
Dalam
tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca
orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan
cermat oleh peneliti karya ilmiah.
Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a. Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah
itu.
b. Tata letak (layout) unsure-unsur dalam
format karya ilmiah, misal pada halaman
pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar
gambar, daftar pustaka, dll.
GUNA
RANCANGAN USULAN PENELITIAN
Suatu
penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi
dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya
a. Skripsi
b. Makalah untuk seminar, simposium, dan
pertemuan ilmiah lainnya
c. Karangan ilmiah
d. Tesis magister/disertasi doktor
e.
Laporan proyek
Bobot
dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai
dari 6 aspek
Aktualitas
masalah
Masalah
yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto
date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga
harus nyata adanya
Relevansi
manfaat praktis
Jawaban
masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya
guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik
harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat
Metodologi
penelitian akurat
bobot
mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi
rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya
juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah
Orisinalitas
penelitian
Penelitian
disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah
dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang
tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka
penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda
tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian orisinal
Sumbangan
terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian
yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya
merupakan kebulatan dan menyeluruh
Sistematika
penyusunan karya tulis
Ketajaman
logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini
mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila
materi yang terkumpul dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi
setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan
maka komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif rancangan usulan penelitian
adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan
penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang
pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai
untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan
akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah
seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
RANCANGAN
USULAN PENELITIAN Terdiri Dari 3 Bagian Pokok
Rancangan
usulan penelitian sekurang-kurangnya
memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
I.Bagian
Awal
Judul
penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis
dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif,
yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul
ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan
dll)
Identitas
penyusun rancangan. Diahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau
identitas lainnya yang dianggap penting
Tanggal
pengajuan rancangan
Didahului
dengan kalimat “ diajukan kepada ….., pada tanggal….
II.Bagian
Utama
Bagian
utama meliputi :
Perumusan
masalah
Berisi
tengtang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam judul dianggap
menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti
bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam
perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan
lain. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal
sebagai berikut :
Penjelasan
mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian
untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
Beberapa
bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
Letak
masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Tujuan
dan kegunaan penelitian.
Secaa
eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan
dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan.
Kerangka
pemikiran teoritis.
Dalam
bagian ini dikemukakan tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian
sehingga jelas “pokok permasalahan”nya.
Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil
observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
Hipotesis
kerja
Tidak
semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis,
maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat
berita atau “kalimat deklaratif”
Metode
penelitian.
Dalam
metode penelitian disebutkan beberapa maslah, yaitu :
Penentuan
subjek penelitian, penentuan sampel yang akan dugunakan, penentuan ‘ sampling
design’ yang akan dipakai, dan teknik
pengambilan sampel
Metode
pengumpulan data, alat pengukuran, dan cara pengukuran semuannya ditulis secara
jelas
Bahan
yang akan dipakai (bahan kimia, obat-obatan dan sebagainya) perlu disebutkan
spesipikasinya dan pabrik yang mengeluarkan jika ada, bila bahan berupa hewan
disebutkan ras, jenisnya dan asalnya dan sedemikian juga jika bahannya adalah
tumbuhan. Dalam bagian ini perlu disebutkan alat perlengkapan untuk
laboratoeium atau untuk lapangan yang aka dipakai
Teknik
atau model analisis (statistik) yang akan dipakai dan perlu dijelaskan mengapa
memakai metode statistik tersebut
Jika
perlu disertakan rancangan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan
hipotesis nihil
Jadwal
penelitian.
Dalam bagian ini perlu pertimbangan
kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap
penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat secara cermat,
dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal
sebagai berikut :
Tahap-tahap
penelitian yang akan dilakukan.
Waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan
bulan.
Rincian
kegiatan untuk tahap masing-masing.
III. Bagian
Akhir
Daftar
pustaka
Penulisan
daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam
penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka
adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan
sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang perlu
disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
Untuk
buku :
Nama
penulis
Untuk
jurnal :
Untuk
sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
Cara
menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
Tahun
penerbitan
Judul
buku
editor
jilid
ke-
nama
penerbit
Tempat
penerbitan.
halaman
Nama
penulis
Tahun
penerbitan
Judul
tulisan
Nama
jurnal
Jilid (
dan nomor )
Halaman.
Rencana
anggaran
Berisi
antara lain
Upah dan
honorarium untuk semua staff
Peralataan,
mencakup semua alat yang berguna selama penelitian dan dijelaskan alat-alat apa
yang akan habis pakai serta dijelaskaan jumlah biaya yang diperlukan. Bahan
habis pakai, termasuk kerrtas dan alat perkantoran yang akan habis pakai. Perjalan,
mencakup biaya transportasi dan biaya hidup sehari-hari, biaya itu dirinci per
hari. Biaya sewa (rent), mungkin dipelukan jika proyek berlangsung lama dan
memerlukan sewa gedung dan peralatan yang harganya mahal.
Pengeluaran
tak terduga, yang mencakup biaya yang tidak termasuk dalam bagian di atas,
misalnya biaya telepon, fotokopi, atau biaya pengeluaran tak terduga karena
staff kecelakaan dan lain-lain, biaya ini biasanya tidak boleh lebih dari 10 %
dari jumlah yang di atas
Daftar
riwayat hidup penyusun rancangan.
Daftar
riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian
memuat hal-hal sebagai berikut :
Nama
lengkap dan derajat akademik
Tempat
dan tanggal lahir
Pangkat dan
jabatan
Riwayat
pendidikan tinggi
Karya
ilmiah
Pertemuan
ilmiah yang dihadiri dan
Penghargaan
ilmiah, bila ada.
IV.
BAHAN DAN FORMAT
Bahan
Rancangan
usulan penelitian untuk disertasi ditulis pada kertas HVS 80, ukuran A4, dengan
mempergunakan warna hitam.
Tabel
dan gambar, jika ada, disajikan pada kertas yang sama.
Penyajian
Naskah
Pengetikan
Rancangan
usulan penelitian untuk disertasi diketik dengan jarak 1,5 spasi.
Huruf
yang digunakan huruf Times New Romans ukuran 12 point, 10 ketukan tiap inci.
Untuk
seluruh naskah dipergunakan tipe huruf yang sama.
Lambang,
huruf atau tanda yang tidak dapat dibuat dengan mesin tulis ditulis dengan rapi
menggunakan tinta hitam. Kata asing ditulis dengan huruf Italic.
Huruf
kursif diganti dengan huruf biasa dengan diberi garis dibawahnya.
Alenia
baru diberi indensi (masuk) 5 ketukan.
Jarak
Tepi
Ketikan
terletak :
Dari
tepi atas : 4 cm
Dari
tepi bawah : 3 cm
Dari
tepi kiri : 4 cm
Dari
tepi kanan : 3 cm
Nomor
Halaman
Halaman
naskah rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan rujukannya diberi nomor
urut dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1. Semua nomor halaman diketik
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas.
Tabel
dan Gambar
Tabel
dan gambar diberi nomor dengan angka Arab.
Tabel
harus diketik dengan menggunakan tipe huruf yang sama dengan yang digunakan
untuk mengetik keseluruhan naskah. Dalam hal pengetikan dilakukan dengan mesin
tulis IBM atau sejenisnya, harus dipergunakan kepala mesin tulis yang sama.
Bila pengetikan tidak mungkin, seperti misalnya lambang, huruf Yunani,
penulisan hendaklah dilakukan dengan menggunakan tinta hitam.
Berbagai
Tingkatan Judul
Berbagai
tingkatan judul ditulis dengan cara sebagai berikut :
Judul
diketik dengan huruf kapital semua pada halaman baru dengan jarak 5 cm dari
tepi atas dan dengan jarak yang seimbang dari tepi kiri dan kanan.
Sub
judul huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital, diletakkan seimbang dari
tepi kiri dan kanan dan diberi garis bawah.
Anak Sub
judul ditulis mulai dari tepi sebelah kiri, huruf pertamanya diketik dengan
huruf kapital dan diberi garis bawah.
Judul
dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada c, diikuti oleh kalimat
berikutnya.
Rujukan
dan Kutipan
Semua
sumber pustaka yang dikutip (secara langsung atau tidak) dan dijadikan rujukan
harus disebutkan. Cara menyebutkan sumber itu antara lain dengan menuliskan di
dalam kurung : nama pengarang, tahun publikasi dan (kalau perlu) halaman yang
dikutip atau yang dijadikan rujukan, kecuali kalau ada ketentuan lain menurut kebiasaan
dalam suatu bidang ilmu tertentu. Jumlah halaman rancangan usulan penelitian berkisar
antara 15 – 20 halaman.
Daftar
pustaka